WARNA
CITA
RASA SENI ILAHI
Warna berperan penting dalam
komunikasi manusia dengan dunia luar, dalam kelancaran fungsi ingatannya, dan
dalam pemenuhan fungsi belajar otaknya. Ini karena manusia dapat mengaitkan
dengan tepat antara kejadian dan tempat, antara orang dan objek, hanya dari
penampakan luar dan warnanya. Pendengaran atau sentuhan saja tidak cukup untuk
mendefinisikan objek. Bagi manusia, dunia luar mempunyai makna hanya jika
dilihat secara keseluruhan dengan warnanya.
Keanekaragaman warna tidak hanya
memudahkan pengenalan berbagai objek dan lingkungan sekeliling kita.
Keselarasan warna yang sempurna di alam semesta memberikan kenikmatan sangat
besar bagi jiwa manusia. Untuk dapat melihat keselarasan ini dari setiap
detailnya, manusia telah dilengkapi sepasang mata dengan rancangan sangat
istimewa. Di dunia makhluk hidup, mata manusia paling fungsional dan dapat
menangkap warna-warni dalam detail sekecil-kecilnya, sedemikian rupa sehingga
mata manusia sensitive terhadap jutaan warna.
Nyata sekali bahwa alat penglihatan manusia yang bekerja begitu sempurna
telah dirancang khusus untuk melihat dunia penuh warna.
Satu-satunya makhluk di bumi yang
dapat yang dapat memahami keberadaan keteraturan seperti itu di alam semesta
adalah manusia, karena ia mempunyai kemampuan untuk bepikir dan menggunakan
nalar.
Setiap detail, pola dan warna di
langit dan di bumi tlah diciptakan bagi manusia agar ia mengakui dan kemudian
menghargai keteraturan ini dan memikirkannya. Warna-warni di alam telah diatur
sedemikian rupa sehingga mempunyai daya tarik bagi jiwa manusia. Keselarasan
dan simetri sempurna tampak dalam warna, baik di dunia makhluk hidup maupun
benda mati.
Pencipta ini adalah Allah, yang tidak bersekutu dalam penciptaan yang menciptakan segala sesuatu dengan penuh keselarasan, dan yang menempatkan kita di dunia ini dalam limpahan banyak keindahan dengan jutaan warna. Semua yang Allah ciptakan selaras sempurna satu dengan lainnya. Allah menggambarkan keunikan rasa seni-Nya dslam penciptaan melalui ayat :
“Dialah yang telah
menciptakan 7 langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat cacat
pada penciptaan tuhan yang Maha Pemurah.
Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat ada kekurangan? Kemudian
pandanglah sekali lagi, niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu tidak
menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.”
(QS. Al-Mulk, 67:3-4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar